Namun, penelitian menunjukkan bahwa kelainan mental disebabkan oleh
beberapa faktor seperti faktor bawaan (genetik), biologis, trauma
psikologis dan lingkungan. Berbicara mengenai faktor genetik, kelainan
mental cenderung diturunkan dari orang tua ke anak sehingga apabila
orang tua memiliki riwayat menderita gangguan mental, kemungkinan
seorang anak menderita penyakit yang sama sangat besar. Beberapa
penyakit mental juga dihubungkan dengan zat kimia yang berada dalam otak
bernama neurotransmitters.
Neurotransmitters membantu sel saraf berkomunikasi satu sama lain. Apabila zat ini tidak seimbang atau tidak bekerja dengan normal, komunikasi antar saraf tidak berjalan dengan baik sehingga menyebabkan gangguan. Lingkungan dan faktor psikologis seorang anak juga memberikan sumbangan terhadap kondisi mental seseorang. Kekerasan dalam keluarga, kehilangan orang tua, serta kurangnya kasih sayang dapat menyebabkan gangguan mental pada seorang anak.
Lalu, apa saja macam-macam penyakit yang umumnya menyerang mental anak-anak?
Neurotransmitters membantu sel saraf berkomunikasi satu sama lain. Apabila zat ini tidak seimbang atau tidak bekerja dengan normal, komunikasi antar saraf tidak berjalan dengan baik sehingga menyebabkan gangguan. Lingkungan dan faktor psikologis seorang anak juga memberikan sumbangan terhadap kondisi mental seseorang. Kekerasan dalam keluarga, kehilangan orang tua, serta kurangnya kasih sayang dapat menyebabkan gangguan mental pada seorang anak.
Lalu, apa saja macam-macam penyakit yang umumnya menyerang mental anak-anak?
- Gangguan kecemasan (anxiety didorder)
Gangguan kecemasan masih bisa digolongkan lagi menjadi beberapa gangguan seperti fobia sosial, gannguan post-traumatik, dan obsessive compulsive disorder. Anak-anak yang mengalaminya akan merasa cemas pada suatu masalah atau kejadian tertentu yang berhubungan dengan aktifitas hariannya.
- Attention-deficit atau hyperactivity Disorder (ADHD)
Anak-anak ini mengalami kesulitan untuk fokus pada suatu hal, atau sulit berkonsentrasi. Ia juga biasanya menjadi lebih pelupa dan lebih hiperaktif.
- Autisme
Yang terlihat mencolok dari gangguan ini adalah sulitnya anak untuk berkomunikasi atau berinteraksi dengan orang lain.
- Gangguan makan (eating disorder)
Contoh dari gangguan makan ini yaitu anoreksia dan bulimia dimana anak akan lebih fokus pada penurunan berat badannya sampai-sampai tidak makan atau memuntahkan kembali makanannya agar tetap atau lebih kurus.
- Gangguan mood (mood disorder)
Depresi dan gangguan bipolar bisa jadi contohnya dimana anak akan merasakan kesedihan yang berlarut-larut atau pergantian mood yang cepat.
- Schizophrenia
Anak menjadi sulit untuk membedakan realitas dan khayalannya sendiri