Selasa, 04 November 2014

Diet Untuk Penderita Kanker

Diet Untuk Penderita KankerKanker adalah salah satu penyebab utama kematian di negara berkembang, kebanyakan kanker hanya dapat dirawat. Banyak kanker yang disebabkan karena faktor lingkungan. Kanker yang disebabkan oleh faktor lingkungan sebenarnya bisa dihindari. Kita harus menghindari penyebab kanker sedini mungkin karena kebanyakan kanker menyebabkan kematian dan sangat sulit disembuhkan.
Klasifikasi dan gejala
Pada umumnya kanker dikategorikan berdasarkan organ atau tempat terjadinya kanker. Misalnya : kanker getah bening pada kelenjar getah bening. Kanker kemudian diklasifikasi lebih umum, yaitu :


  • Karsinoma, merupakan kanker yang terjadi pada jaringan epitel, seperti kulit atau jaringan yang menyelubungi organ tubuh, misalnya organ pada sistem pencernaan atau kelenjar. Contohnya karsinoma serviks, karsinoma anal, kanker esofageal, karsinoma hepatoselular, kanker laringeal, hipernefroma, kanker lambung, kanker testiskular dan kanker tiroid.
  • Sarkoma, merupakan kanker yang terjadi pada tulang, Leukemia, Limfoma dan Mieloma kanker yang terjadi pada jaringan darah.
  • Melanoma timbul dari melanosit atau kanker kulit.
  • Mesotelioma pada pleura atau pericardium.
Gejala kanker dapat berbeda-beda, tergantung jenis organ yang terserang penyakit kanker. Secara umum, gejala kanker adalah sebagai berikut :
  • Nyeri dapat terjadi akibat tumor yang meluas menekan syaraf dan pembuluh darah disekitarnya, reaksi kekebalan dan peradangan terhadap kanker yang sedang tumbuh, dan nyeri juga disebabkan karena ketakutan atau kecemasan.
  • Pendarahan atau pengeluaran cairan yang tidak wajar, misalnya ludah, batuk atau muntah yang berdarah, mimisan yang terus menerus, cairan puting susu yang mengandung darah, cairan liang senggama yang berdarah (diantara menstruasi/menopause) darah dalam tinja, darah dalam air kemih.
  • Perubahan kebiasaan buang air besar.
  • Penurunan berat badan dengan cepat akibat kurang lemak dan protein (kaheksia).
  • Adanya benjolan dalam tubuh.
  • Gangguan pencernaan, misalnya sukar menelan yang terus menerus.
  • Tuli, atau adanya suara-suara dalam telinga yang menetap.
  • Luka yang tidak sembuh-sembuh.
  • Perubahan tahi lalat atau kulit yang mencolok.

Khasiat tahitian noni untuk diet kanker

Penduduk di daerah pedesaan mengenal Tahitian Noni sebagai buah Pace. Biasanya pohon Pace tumbuh liar di tepi sungai atau di kebun kosong, sangat jarang ditemukan pohon Pace yang sengaja ditanam penduduk di pekarangan rumah. Apabila sedang berbuah banyak, buah Pace umumnya dibiarkan jatuh di tanah dan membusuk. Apalagi Pace bukan buah yang bercita rasa manis sehingga menarik untuk dikonsumsi dan mudah untuk langsung dinikmati.
Namun beberapa tahun terakhir, Pace yang semula sangat jarang dilirik, menjadi buah primadona untuk berbagai pengobatan. Buah Pace yang diremehkan kini menjadi trend pembicaraan karena dipercayai mempunyai khasiat untuk memperbaiki dan menjaga daya tahan tubuh serta mencegah dan mengobati berbagai macam penyakit.
Mulai dari Tekanan darah tinggi, Lupus, Jantung, Diabetes, Penyakit Liver (liver fatty), jerawat, obesitas, asam urat, hingga penyakit kronis seperti kanker. Tahitian Noni, dalam bahasa latin disebut Morinda Citrifolia, atau di sebagain tempat disebut juga dengan nama buah Mengkudu, Noni sudah sejak lama digunakan, dan dikonsumsi oleh masyarakat di Kepulauan French Polynesia untuk tujuan kesehatan. Buah Mengkudu juga dikenal dan dikonsumsi oleh penduduk di beragam negara. Australia menyebutnya cheesefruit, India menyebutnya Indian Mulberry, Afrika menyebutnya Bumboo, Guam menyebutnya Lada, dan di Fiji, mengkudu disebut Kura.
Beberapa riset kesehatan yang melibatkan uji laboratorium terhadap buah tahitian noni menunjukkan hasil yang mencengangkan, para peneliti menyimpulkan bahwa buah Tahitian Noni mengandung senyawa yang sangat berfaedah untuk kesehatan tubuh. Buah Noni dipercaya mampu mengendalikan sel kanker dan tumor, mengkonsumsi Tahitian Noni secara teratur akan menghambat sel kanker dan tumor. Tahitian Noni mengandung zat aktif anti mikroba yang penting untuk mengatasi peradangan dan infeksi dan meremajakan sel-sel tubuh.
Secara ilmiah, banyak peneliti yang telah menguji manfaat Tahitian Noni bagi kesehatan tubuh, utamanya untuk mengobati kanker. Jurnal Pacific Science pada tahun 1950 menerbitkan artikel mengenai hasil penelitian tentang Tahitian Noni yang menyebutkan bahwa Tahitian Noni mempunyai sifat anti bakteri, terutama terhadap bakteri M.pyrogenes, P.aeruginosa, dan E.coli.
Pada tahun 1972, Dr. Ralph Heinicke seorang ilmuwan biokimia Amerika melaporkan hasil penelitiannya bahwa Tahitian Noni mengandung alkaloid xeronine yaitu zat yang berperan penting mengatur fungsi dan membentuk protein dalam tubuh. Di tahun 1993, Jurnal Cancer Letter menyebutkan bahwa peneliti dari Keio University dan Institute of Biomedical Science di Jepang menemukan bahwa buah Tahitian Noni mengandung damnacanthal, zat anti kanker.
Penelitian Mona Harison, MD, ilmuwan dari Boston University School of Medicine menyebutkan Tahitian Noni meningkatkan fungsi kelenjar tiroid dan timus yang berperan penting untuk melawan infeksi dan menjaga daya tahan tubuh. Pada pertemuan tahunan, asosiai peneliti kanker di amerika ke 83 tahun 1992 melaporkan penemuan dari uji coba terhadap tikus percobaan yang diberi suntikan sejenis kanker. Tikus-tikus yang tidak diberi pengobatan menggunakan ekstrak Tahitian Noni dalam waktu 9-12 hari mati akibat kanker. Sedangkan yang diobati dengan ekstak Tahitian Noni mampu bertahan hidup hingga 105 hari. Melengkapi hasil penelitian sebelumnya mengenai manfaat Tahitian Noni dan hubungannya terhadap pengobatan kanker, Dr. Judah Folkam dari Univeritas Harvard, Amerika melaporkan hasil penelitiannya bahwa kandungan alizarin Tahitian Noni mampu menghambat aliran darah yang menuju sel tumor.
Untuk menikmati khasiat Tahitian Noni , terutama sebagai terapi herbal untuk penyakit kanker, anda harus memastikan bahwa noni terebut mengandung yang di sebut sebagai ProXeronine, dan berdasarkan penelitian para ahli hanya noni yang berasal dari kepulauan Tahiti French Polynesia yang mengandung ProXeronine yang cukup.
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah mengunjungi artikel kami,semoga bermanfaat dan Bila ingin komentar silahkan komentar dengan sopan,.