Di
AS, penderita stroke mencapai 700.00 dan hampit dua pertiganya
membutuhkan rehabilitasi. Meskipun Rehabilitasi tidak menyembuhkan
penyakit namun rehabilitasi sangat dibutuhkan untuk mencapai kondisi
mandiri dan meningkatkan kualitas hidup. Begitu pula di Indonesia, saat
ini begitu banyak korban akibat stroke yang mengalami gangguan dalam
fungsi sehari-hari. Mari kita kenali beberapa hal yang dapat membantu
kita pulih dari serangan stroke.
Menurut
dr.Theresia Diah Arini, SpKFR , tujuan utama dari rehabilitasi stroke
adalah mengembalikan status fungsional pasien,agar bisa mandiri sesuai
kemampuan yang masih ada. Pasien diharapkan mampu melakukan kembali
aktivitas sehari-hari seperti perawatan diri sendiri, kegiatan rumah
tangga dan aktivitas sosialnya secara mandiri atau dengan bantuan
minimal dengan menggunakan kemampuan diri yang masih ada.
Tujuan
rehabilitasi ini dicapai melalui pendekatan pasien secara holistik oleh
Tim Rehabilitasi. Tim rehabilitasi ini terdiri dari :
- Dokter Spesialis Kedokteran Fisik & Rehabilitasi (SpKFR , dahulu disebut Dokter Rehabilitasi Medik).
- Terapi fisik (fisioterapi)
- Terapi okupasi
- Terapi wicara
- Konseling psikologi
- Petugas sosial medis
Pasien stroke sebaiknya mulai dikonsulkan ke dokter spesialis rehabilitasi (SpKFR) sejak hari pertama mulai perawatan di RS.
Perawatan bersama dengan Tim Rehabilitasi sejak awal bertujuan sebagai berikut:
- Pada fase awal (akut) terutama adalah pencegahan komplikasi yang ditimbulkan akibat tirah baring (bedrest ) lama, seperti :
- Mencegah ulkus dekubitus (luka daerah yang punggung/pantat yang selalu mendapat tekanan saat tidur)
- Mencegah penumpukan sputum (dahak) untuk mencegah infeksi saluran pernapasan
- Mencegah kekakuan sendi
- Mencegah atrofi otot (pengecilan massa otot)
- Mencegah hipotensi ortostatik, osteoporosis dll.
- Pada fase lanjut (rehabilitasi)
- Meminimalkan gejala sisa (sequelae) dan kecacatan akibat stroke
- Memaksimalkan kemandirian dalam perawatan diri dan aktivitas sehari-hari
- Kembali ke pekerjaan (back to work) sehingga diharapkan dapat berperan aktif dalam kehidupan seperti sedia kala
Kecacatan
yang ditimbulkan tergantung pada bagian mana yang mengalami kerusakan
akibat stroke, dan seberapa luas kerusakan tersebut. Secara umum
kecacatan yang timbul dapat dikelompokkan menjadi 5 , antara lain :
- Kelumpuhan atau gangguan mengatur gerakan (motorik)
- Gangguan perasa (sensorik) , termasuk nyeri
- Gangguan bahasa (aphasia)
- Gangguan berpikir atau daya ingat (memori)
- Gangguan emosi.
Untuk
dapat mengatasi masalah-masalah diatas tersebut maka kita dalam proses
rehabilitasi paska stroke akan melakukan terapi secara holistik dan
variasi, seperti terapi fisik, terapi okupasi, terapi wicara, konseling
dan bimbingan rohani. Mari kita kenali terapi apa saja yang dilakukan
saat rehabilitasi
- Apa itu Terapi Fisik?
Atau yang lebih dikenal dengan fisioterapis, merupakan bagian dari Tim Rehabilitasi Medik yang berperan dalam melatih pasien dengan gangguan postur, gangguan gerak dan masalah otot. Tugas fisioterapis adalah :
- membantu pasien dalam melakukan exercise atau manipulasi otot sesuai dengan masalah pasien, misalnya latihan penguatan otot, hydrotherapy, latihan keseimbangan dan koordinasi, latihan peregangan otot dll.
- membantu pasien mengatasi masalah otot dengan alat-alat fisioterapi atas instruksi dokter SpKFR
- apa itu Terapi Okupasi?
Adalah bagian dari Tim Rehabilitasi Medik yang berperan dalam:
- membantu pasien melakukan gerakan motorik halus.
- melatih pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari seperti misalnya pindah dari duduk ke berdiri, mandi,berpakaian,makan dll.
- melatih pasien melakukan gerakan adaptif dengan berbagai alat bantu.
- membantu pasien dalam proses kembali bekerja (back to work).
- apa itu Terapi Wicara?
Adalah bagian dari Tim Rehabilitasi Medik yang berperan dalam:
- membantu pasien untuk berkomunikasi untuk membantu komunikasi misalnya dengan latihan pengucapan kata (artikulasi) atau komunikasi dengan alat bantu.
- membantu pasien dengan gangguan menelan (disfagia) dengan latihan / maneuver khusus untuk mempermudah proses menelan.
- Konseling Psikologi
- membantu memberikan support mental bagi pasien saat pasien mengalami depresi.
- melakukan tes intelektual (tes IQ) bila diperlukan.
- Petugas Sosial Medis
- melakukan evaluasi tempat tinggal dan pekerjaan pasien dan memberikan edukasi untuk mengatur tempat tinggal yang mempermudah pasien melakukan aktivitas sesuai kondisi pasien.
- membantu mencarikan donatur bila ada pasien yang memerlukan biaya.
- apabila diperlukan, membantu pasien untuk mendapatkan ketrampilan sesuai dengan kondisi pasien, agar dapat digunakan untuk mata pencaharian.
- Pembimbing rohani dapat membantu untuk support mental pasien di bidang keagamaan.
Rehabilitasi pasien stroke dapat dilakukan di rumah sakit maupun klinik. Klinik yang menangani pasien dengan stroke.