Penyebab
Serat asbes yang terhirup dapat
mengakibatkan munculnya jaringan parut (fibrosis) dalam paru-paru.
Jaringan paru-paru yang membentuk fibrosis tidak bisa mengembang dan
mengempis sebagaimana mestinya. Tingkat keparahan penyakit tergantung
pada jumlah serat yang terhirup dan lamanya seseorang terpapar serat
asbes.
Pekerja di industri pertambangan,
penggilingan, konstruksi, dan industri lainnya rawan terpapar asbes.
Selain itu, asbes juga bisa mengontaminasi keluarga pekerja melalui
partikel yang menempel di pakaian pekerja yang terbawa sampai ke rumah.
Penyakit lainnya yang disebabkan oleh asbes, antara lain:
- Plak pleura
- Mesotelioma maligna
- Efusi pleura
Gejala
Gejala asbestosis muncul secara bertahap
dan baru muncul hanya setelah terbentuknya jaringan parut dalam jumlah
banyak dan paru-paru kehilangan elastisitasnya.
- Sesak napas merupakan gejala awal munculnya penyakit ini
- Kemampuan menggerakkan badan berkurang
- Batuk dan mengi
- Nyeri dada
- Kelainan kuku atau clubbing of fingers (bentuk jari-jari tangan yang menyerupai tabuh genderang)
Meskipun jarang, asbes juga dapat
mengakibatkan tumor pada pleura yang disebut mesotelioma atau pada
selaput perut yang disebut mesotelioma peritoneal. Mesotelioma biasanya
terjadi setelah pemaparan selama 30-40 tahun.
Pengobatan
Untuk mengatasi gejalanya bisa dilakukan
pengobatan dengan membersihkan lendir dari paru-paru dengan cara
postural drainase, perkusi dada, dan vibrasi. Pasien akan diberikan obat
pengencer lendir, jika perlu diberi oksigen, baik melalui selang
plastik atau sungkup muka. Bila diperlukan akan dilakukan pencangkokan
paru-paru. Mesotelioma bisa sangat fatal, bahkan kemoterapi tidak banyak
bermanfaat dan pengangkatan tumor tidak menyembuhkan kanker.