Kanker tonsil merupakan keganasan yang menyerang amandel atau tonsil. Penyakit ini lebih sering dialami oleh pria yang memiliki kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol.
Penyebab
Amandel pada dasarnya berfungsi sebagai
penyaring bakteri dan virus yang masuk melalui hidung dan mulut kemudian
menyelimuti organisme berbahaya tersebut dengan sel-sel darah putih.
Infeksi ringan yang terjadi pada amandel bisa menyebabkan sisitem daya
tahan tubuh membentuk antibodi terhadap infeksi. Sayangnya, terkadang
amandel sudah tidak sanggup lagi menahan infeksi bakteri atau virus
sehingga memicu munculnya tonsilitis. Bakteri penyebab tonsilitis akut
lainnya meliputi Stafilokokus Sp., Pneumokokus, dan Hemofilus
influenzae. Hemofilus influenzae menyebabkan tonsilitis akut supuratif.
Gejala
Kanker tonsil biasanya ditandai dengan
gejala awal munculnya nyeri di bagian tenggorokan. Rasa nyeri akan
menjalar ke telinga pada sisi yang sama dengan amandel yang terkena.
Kadang benjolan di leher yang disebabkan
penyebaran kanker hingga ke kelenjar getah bening bisa muncul sebelum
timbul gejala yang lainnya. Berikut ini gejala yang menunjukkan adanya
kanker tonsil:
- Nyeri saat menelan
- Tenggorokan terasa kering dan terasa mengganjal di leher
- Demam, lemas, menggigil, sakit kepala, dan nyeri otot
- Suara serak, batuk, pilek, bau mulut, nyeri perut, mual, dan pembesaran kelenjar limfe di sekitar leher
- Penderita biasanya juga akan mendengkur saat tidur
- Tonsil membesar, berwarna merah, dan terkadang muncul bercak putih.
Diagnosa
Diagnosa akan ditegakkan dengan
melakukan biopsi terhadap jaringan amandel. Penyakit ini juga
dipengaruhi oleh rokok dan alkohol jadi kemungkinan bisa berkaitan
dengan kanker yang lainnya. Karena itu dilakukan pula pemeriksaan
laringoskopi, bronkoskopi, dan esofagoskopi.
Pengobatan
Pengobatan kanker tonsil bisa dengan
terapi penyinaran dan pembedahan. Pembedahan dilakukan untuk mengangkat
kelenjar getah bening leher, tumor, dan sebagian rahang.