Sebagai satu komponen yang berperan
paling penting dalam tubuh, otak juga tidak bisa terhindar dari
penyakit. Salah satu penyakit ganas yang bisa menyerangnya adalah kanker
otak. Penyakit ini dapat disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor luar
dan dalam. Faktor internalnya adalah adanya keturunan atau genetik.
Sehingga, jika ada sanak saudara ada yang pernah mengidap kanker otak,
peluang terkena penyakit ini lebih besar dibandingkan yang tidak.
Sedangkan faktor eksternalnya adalah disebabkan oleh pola hidup yang
kurang sehat; bahan karsiogenik, seperti yang terdapat pada minyak
goreng yang dipakai berulang-ulang; dan radiasi, yaitu paparan sinar
mataharti dalam gelombang tertentu yang dapat memicu sel kanker.
Kanker otak biasanya merupakan glioma,
yaitu tumor dari jaringan penumpu yang terletak diantara sel-sel syaraf
yang belum erdiferensiasi. Gejala penyakit dengan glioma yang tumbuh
dengan agresif, tingkat I dan II yang masih dikatakan rendah, dapat
meluas secara perlahan. Sebenarnya, pertumbuhan diantara sel-sel otak
tidak memiliki pembatasan yang jelas. Penyebaran imfogen tidak ada,
karena otak sebagai jaringan non epiteli tidak memiliki sistem
pengaliran limfe. Sedangkan penyebaran hermatogen sangat jarang terjadi,
namun astrositoma merupakan glioma yang paling sering, oligodendrogliom
yang jarang terlihat, serta ependimoma jarang ada.
Sedangkan gejala awal kanker otak
berbeda tergantung pada bagin otak mana yang diserang. Ada beberapa
gejala kanker yang perlu diperhatikan, diantaranya sakit kepala yang
disertai dengan mual dan muntah, daya penglihatan mulai berkurang,
kesadaran menurun dan perilaku yang berubah, gangguan pada pendengaran,
saat berjalan (keseimbangan tubuh), gangguan syaraf, anggota gerak mulai
melemah. Jika penyakit ini terjadi pada bayi, gejala yang dapat
terlihat adalah ubun-ubun yang menonjol.
Namun untuk lebih memastikannya, pada
penderita yang memiliki gejala tersebut di atas dapat melakukan CT scan,
MRI, angigram, myelogram, spinal tap, dan biopsi.