Resistensi insulin merupakan reseptor
insulin yang menjadi ciri utama Diabetes Militus tipe 2 maupun MODY.
Anak-anak yang menderita Diabetes Militus tipe 1 biasanya tubuhnya kurus
dan ketoasidosis karena kerusakan sel beta yang memproduksi insulin.
Berdasarkan hasil penelitian dari seluruh kasus Diabetes Militus
diketahui bahwa Diabetes Militus tipe 1 hanya sekitar 5 % sementara
Diabetes Militus tipe 2 sebanyak 95 %.
Anak-anak yang menderita MODY merupakan
Diabetes Militus tipe 2 yang menunjukkan gejala obesitas dengan timbunan
lemak di bagian perut. Anak–anak yang menderita Diabetes Militus jenis
ini tidak memiliki keluhan hanya saja nafsu makannya sangat berlebihan
sehingga berat badannya terus bertambah.
Kadar trigliserid (TG) sering
menunjukkan kenaikan saat dilakukan pemeriksaan laboratorium. Mungkin
kadar gula darah naik tapi masih di bawah 126 mg/dL. Angka 126 merupakan
kriteria diagnostik DM. Semua ini terjadi akibat hiperinsulinisme yang
menimbulkan obesitas, kenaikan TG dan intoleransi glukosa (kadar GD
110-126).
Makin banyaknya asupan karbohidrat
sederhana seperti gula dan tepung gandum selain lemak jenuh menyebabkan
anak-anak dan remaja terkena MODY. Selain itu, anak-anak dan remaja yang
cenderung tidak menyukai sayur dan buah serta kurang gerak juga bisa
meningkatkan insidensi MODY.
Penggunaan alloxan juga dapat
meningkatkan risiko munculnya penyakit ini. Alloxan merupakan pemutih
bahan pangan seperti pada mie instan, roti putih, atau berbagai gorengan
yang menggunakan tepung gandum. Dalam laboratorium alloxan digunakan
untuk membuat tikus percobaan menderita diabetes.
MODY bisa dicegah dengan meningkatkan
asupan makanan berserat seperti roti gandum utuh, kacang-kacangan, beras
merah/beras tumbuk, sayuran dan buah.