Meskipun belum banyak dibicarakan dalam konteks sosial, adalah sebuah
fenomena psikologis yang kerap menjadi bahasan yang menarik baik untuk
seksolog maupun orang awam sekalipun. Meskipun kebanyakan dari mereka
yang mengalami hiperseksualitas berusaha keras menutupi kecanduannya
terhadap aktivitas seksual dalam kehidupan sehari-harinya, fenomena ini
bisa dengan mudah mempengaruhi kehidupan anda dan bahkan bisa
membahayakan kesehatan anda.
Salah satu bahaya nyata dari hiperseksualitas adalah penyakit menular seksual, Ladies. Kenapa begitu? Beberapa karakteristik dari hiperseksualitas adalah meningkatnya intensitas dan frekuensi dari aktivitas seksual, berganti-ganti pasangan, dan bahkan melupakan keamanan diri sendiri maupun orang lain ketika berinteraksi secara seksual.
Menurut treatment4addiction.com, ketika seorang hiperseksual akan terus mencari kepuasan seksual dan hanya bisa mendapatkannya dari sejumlah orang yang berbeda. Hiperseksualis akan terus mencari pasangan untuk memenuhi kebutuhannya akan kepuasan seksual tanpa mengindahkan keamanan dan kesehatan dirinya sendiri.
Seks tanpa alat pengaman atau kondom, mencari pasangan untuk one night stand, dan bahkan menyewa wanita tuna susila adalah hal yang menghiasi dunia mereka-mereka yang mengalami hiperseksualitas. Tentunya hal ini tidak hanya meningkatkan resiko penyakit menular seksual pada hiperseksualis tersebut, tapi juga pada mereka yang menjadi pasangannya dalam aktivitas seksual. Mereka yang menderita hiperseksualitas adalah korban atas permasalahan psikologis mereka sendiri. Namun, bukan berarti anda harus ikut menjadi korban bukan begitu, Ladies?
Maka dari itu, perhatikan pasangan anda dan, bila anda menganggap diri anda hiperseksualis, carilah bantuan medis professional. Lebih baik menjaga daripada mengobati tentunya? Terlebih bila berbicara tentang penyakit menular seksual.
Salah satu bahaya nyata dari hiperseksualitas adalah penyakit menular seksual, Ladies. Kenapa begitu? Beberapa karakteristik dari hiperseksualitas adalah meningkatnya intensitas dan frekuensi dari aktivitas seksual, berganti-ganti pasangan, dan bahkan melupakan keamanan diri sendiri maupun orang lain ketika berinteraksi secara seksual.
Menurut treatment4addiction.com, ketika seorang hiperseksual akan terus mencari kepuasan seksual dan hanya bisa mendapatkannya dari sejumlah orang yang berbeda. Hiperseksualis akan terus mencari pasangan untuk memenuhi kebutuhannya akan kepuasan seksual tanpa mengindahkan keamanan dan kesehatan dirinya sendiri.
Seks tanpa alat pengaman atau kondom, mencari pasangan untuk one night stand, dan bahkan menyewa wanita tuna susila adalah hal yang menghiasi dunia mereka-mereka yang mengalami hiperseksualitas. Tentunya hal ini tidak hanya meningkatkan resiko penyakit menular seksual pada hiperseksualis tersebut, tapi juga pada mereka yang menjadi pasangannya dalam aktivitas seksual. Mereka yang menderita hiperseksualitas adalah korban atas permasalahan psikologis mereka sendiri. Namun, bukan berarti anda harus ikut menjadi korban bukan begitu, Ladies?
Maka dari itu, perhatikan pasangan anda dan, bila anda menganggap diri anda hiperseksualis, carilah bantuan medis professional. Lebih baik menjaga daripada mengobati tentunya? Terlebih bila berbicara tentang penyakit menular seksual.