Senin, 19 Januari 2015

Nutrisi Untuk Penderita Kanker

Nutrisi Untuk Penderita KankerTidak hanya pengobatan, pasien penderita kanker juga butuh nutrisi yang mencukupi. Nutrisi ini penting untuk meningkatkan kekebalan tubuh, terapi, dan mencegah kanker kambuh kembali.
Kanker dan pengobatannya dapat mempengaruhi status nutrisi pasien. Bila intake nutrisi tidak terpenuhi dapat mengakibatkan stress emosi karena makanan sebagai suatu fungsi dasar tubuh dan berdampak pada aktivitas sosial. Ketidakmampuan makan atau kesulitan makan dapat mengakibatkan mempengaruhi fisik dan psikologis pada individu dengan kanker dan keluarga. Adanya penurunan berat badan pada sebagian pasien telah ditemukan pada diagnosa 2/3 pasien pada penderita kanker lanjut. Penurunan BB mempunyai pengaruh negative pada kemampuan untuk mentoleransi pengobatan kanker dan berhubungan dengan penurunan kelangsungan dan kualitas hidup. Menurut National Kanker Institute, 1/3 pasien kanker meninggal dikarenakan malnutrisi. Pengkajian status nutrisi dini dan intervenmsi diperlukan asuhan keperawatan kanker.


Nutrisi juga mempunyai peranan penting dalam pencegahan kanker. Kanker secara umum merupakan suatu penyakit yang dapat dicegah dan indikasi di dunia telah membuktikan bahwa diet tinggi buah-buahan dan sayuran dapat mengurangi terjadinya resiko kanker paling tidak 10 jenis kanker yang berbeda. Sepertinya penurunan intake total lemak dan lemak jenuh dapat menurunkan terjadinya kanker paru dan kanker kolon rectal yang berhubungan dengan hormone .Pengaruh kanker pada status nutrisi.
Kanker dapat mempengaruhi metabolisme komponen nutrisi yang diperlukan untuk kelangsungan hidup seperti KH, protein, asam lemak vitamin, mineral dan elektrolit. Perubahan metabolisme ini mempengaruhi status nutrisi pada individu. Sitokinin seperti IL-1, tumor nekrosis faktor alfadan IL6 memainkan peranan penting terjadinya respon fase akut terhadap inflamasi, penggunaan zat-zat nutrisi eksogen dan hilangnya protein otot skeletal. Tingkat serum yang tinggi pada sitokinin telah ditemukan pada pasien kanker dan menimbulkan hubungan dengan progresivitas tumor.
Peningkatan pengeluaran energi basal menimbulkan peranan yang penting yang mempengaruhi kehidupan pasien. Sindrome anoreksia kaheksi pada kanker ditandai oleh kehilangan berat badan yang berlebihan, kelelahan, kelemahan, penurunan penampilan, kegagalan fungsi imun dan peningkatan intake nutrisi tidak dapat mengimbangi pengeluaran. Efek sistemik pada kanker. Sindrome anoreksi kaheksia pada kanker stadium lanjut terjadi sekitar 80 % pasien kanker sebagai respon komplek pada tubuh karena adanya tumor yang disebabkan oleh produksi sitokinin sebagi hasil dari peradangan.
Defisiensi vitamin diobservasi pada pasien kanker meliputi defisiensi vitamin A pada penderita kanker paru dan pencernaan. Defisiensi vitamin C dan tiamin telah dilaporkan pada berbagai macam keganasan. Defisiensi besi dapat disebabkan dari ketidaktersediaan zat besi pada diet, malabsorsi , atau perdarahan kronik.
Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit dapat disebabkan oleh efek langsung dan tidak langsung dari tumor. Tumor paratiroid paru, ginjal dan kolon dapat menghasilkan suatu ektopik paratiroid seperti hormon paratiroid yang mendefosit kalsium di dalam tubulus ginjal yang menyebabkan gagal ginjal. Leukemia dan limphoma dapat menginduksi hiperurisemia, hiperpospatemia dan hiperkalemia akibat elektrolit yang dikeluarkan oleh sel-sel yang rusak. Penampilan umum kakker bronkhiogenik adalah Sindrome of inappropiate secretion of ADH (SIADH). Gejala ini ditandai oleh kehilangan sodium melalui urin, serta retensi cairan yang berlebihan oleh tubulus renal. Tumor renal dapat mensekresi renin yang dapat menyebabkan meningkatkan sekresi aldosteron dan hipokalemi.
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah mengunjungi artikel kami,semoga bermanfaat dan Bila ingin komentar silahkan komentar dengan sopan,.