Pada usia 4 minggu kehamilan, jantung
janin akan membentuk struktur kantong tunggal yang akan membesar secara
bertahap pada minggu kedelapan. Ketika masih dalam kandungan aliran
oksigen dan karbondioksida akan melewati plasenta sehingga kelainan
jantung yang terjadi saat itu tidak akan menimbulkan masalah pada bayi.
Kelainan jantung pada bayi akan terlihat
setelah bayi lahir dan plasentanya dipotong. Biasanya kelainan pada
jantung ini ditandai dengan munculnya suara bising (murmur) ketika bayi
bernapas, ketidaknormalan detak jantung yang biasanya lebih cepat,
kesulitan menyusu akibat nafas yang pendek, gangguan pertumbuhan, dan
kulit membiru (cyanotic).
Pemeriksaan suara bising saat bayi bernapas bisa dilakukan dengan rontgen jantung, EKG, atau pemeriksaan lainnya.
Jenis-jenis Kelainan Jantung
Ada beragam jenis kelainan jantung bawaan yang rentan dialami anak-anak, diantaranya:
1. Sekat Bilik Jantung Berlubang (Ventracular Septal Defect/VSD)
VSD merupakan kelainan jantung yang diakibatkan adanya lubang pada sekat antarbilik jantung. Kondisi ini mengakibatkan kebocoran aliran darah pada bilik kiri dan kanan jantung. Kebocoran yang terjadi mengakibatkan sebagian darah kaya oksigen kembali ke paru-paru. Akibatnya, darah rendah oksigen terhalang masuk ke paru-paru. Lubang kecil pada penderita VSD tidak menimbulkan masalah yang berarti pada anak, tapi lubang yang besar dapat mengakibatkan bayi mengalami gagal jantung.
VSD merupakan kelainan jantung yang diakibatkan adanya lubang pada sekat antarbilik jantung. Kondisi ini mengakibatkan kebocoran aliran darah pada bilik kiri dan kanan jantung. Kebocoran yang terjadi mengakibatkan sebagian darah kaya oksigen kembali ke paru-paru. Akibatnya, darah rendah oksigen terhalang masuk ke paru-paru. Lubang kecil pada penderita VSD tidak menimbulkan masalah yang berarti pada anak, tapi lubang yang besar dapat mengakibatkan bayi mengalami gagal jantung.
2. Penyempitan Katup Paru (Pulmonary Stenosis/PS)
Katup paru berfungsi mengatur aliran darah yang mengandung sedikit oksigen dari bilik kanan jantung ke paru-paru. Penyempitan katup paru menyebabkan bilik kanan bekerja lebih keras memompa darah hingga membesar secara bertahap.
Katup paru berfungsi mengatur aliran darah yang mengandung sedikit oksigen dari bilik kanan jantung ke paru-paru. Penyempitan katup paru menyebabkan bilik kanan bekerja lebih keras memompa darah hingga membesar secara bertahap.
3. Sekat Serambi Jantung Berlubang (Atrial Septal Defect/ASD)
Adanya lubang di antara dua serambi jantung menyebabkan darah yang kaya oksigen kembali ke paru-paru. Kasus ini lebih banyak terjadi pada bayi perempuan ketimbang laki-laki.
Adanya lubang di antara dua serambi jantung menyebabkan darah yang kaya oksigen kembali ke paru-paru. Kasus ini lebih banyak terjadi pada bayi perempuan ketimbang laki-laki.
4. Tetralogi Fallot (Tetralogy of Falot/TOF)
Kelainan jantung ini merupakan komplikasi dari kelainan jantung bawaan. Biasanya bayi yang menderita TOF kulitnya akan membiru akibat kekurangan oksigen.
Kelainan jantung ini merupakan komplikasi dari kelainan jantung bawaan. Biasanya bayi yang menderita TOF kulitnya akan membiru akibat kekurangan oksigen.
Penyebab
Menurut para ahli penyakit jantung pada anak bisa disebabkan faktor genetik dan akibat terjadinya infeksi.
Orang tua yang memiliki riwayat kelainan
jantung lebih besar berisiko mewariskan penyakitnya kepada anak
ketimbang orang tua yang tidak memiliki riwayat penyakit jantung.
Penyebab lainnya adalah infeksi yang
disebabkan oleh rubella, zat beracun, alkohol, dan obat-obatan tertentu.
Oleh karena itu, konsultasilah dengan dokter kandungan terlebih dahulu
bila akan mengonsumsi obat-obatan dalam jangka panjang.
Pengobatan Penyakit Jantung Tanpa Pembedahan
Makin meningkatnya perkembangan dunia
kedokteran berdampak positif bagi pengobatan pasien penyakit jantung.
Kini pengobatan penyakit jantung dapat dilakukan tanpa pembedahan.
Patent Ductus Anterious (PDA) merupakan
pengobatan tanpa bedah yang menggunakan alat ampatzer duct acclude
(ADO). PDA adalah pembuluh darah yang menghubungkan aorta dengan
pembuluh paru.
Selain menggunakan ADO, pengobatan ini
bisa dilakukan dengan ballon atrial septostomy (BAS). Berdasarkan
pengamatan dari beberapa rumah sakit, pengobatan dengan cara PDA
tergolong berhasil. Namun, biayanya lebih mahal ketimbang pengobatan
dengan pembedahan.