Paru-paru basah dikenal juga dengan nama bronchitis, bronchitis
umumnya muncul saat kita mengalami infeksi pada saluran pernafasan.
Pilek atau flu merupakan salah satu dari banyak penyebab paru-paru
basah, bila pilek dan flu yang terjadi lebih dari satu minggu, maka
pergi ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut adalah hal yang wajib
dilakukan.
Kebanyakan orang yang mengalami gejala paru-paru basah yang membuat mereka pilek yang kemudian diikuti dengan demam tinggi, menggigil, dan batuk dengan produksi dahak. Dahak biasanya berubah warna dan kadang-kadang berdarah. Ketika infeksi mengendap di saluran udara, batuk dan dahak cenderung mendominasi gejala. Dalam beberapa kasus paru-paru basah, jaringan spons dari paru-paru yang mengandung kantung udara lebih terlibat.
Dalam hal ini, oksigenasi dari darah dapat terganggu, yang menyebabkan paru-paru menjadi kaku sehingga menyebabkan sesak napas. Hal ini dapat menyebabkan penderita berubah warna kulitnya menjadi kehitaman atau keunguan (kondisi yang dikenal sebagai sianosis) karena darah mereka yang kurang oksigen.
Nyeri dada pada penyakit paru-paru basah mungkin berkembang jika aspek-aspek luar dari paru-paru dekat dengan pleura (rongga pada paru-paru), nyeri ini biasanya tajam dan memburuk ketika mengambil napas dalam-dalam dan dikenal sebagai nyeri pleuritik atau pleuritis. Dalam kasus lain, gejala paru-paru basah tergantung pada organisme kausatif, ada yang dapat menjadikan onset gejala lambat dan lain sebagainya.
Kebanyakan orang yang mengalami gejala paru-paru basah yang membuat mereka pilek yang kemudian diikuti dengan demam tinggi, menggigil, dan batuk dengan produksi dahak. Dahak biasanya berubah warna dan kadang-kadang berdarah. Ketika infeksi mengendap di saluran udara, batuk dan dahak cenderung mendominasi gejala. Dalam beberapa kasus paru-paru basah, jaringan spons dari paru-paru yang mengandung kantung udara lebih terlibat.
Dalam hal ini, oksigenasi dari darah dapat terganggu, yang menyebabkan paru-paru menjadi kaku sehingga menyebabkan sesak napas. Hal ini dapat menyebabkan penderita berubah warna kulitnya menjadi kehitaman atau keunguan (kondisi yang dikenal sebagai sianosis) karena darah mereka yang kurang oksigen.
Nyeri dada pada penyakit paru-paru basah mungkin berkembang jika aspek-aspek luar dari paru-paru dekat dengan pleura (rongga pada paru-paru), nyeri ini biasanya tajam dan memburuk ketika mengambil napas dalam-dalam dan dikenal sebagai nyeri pleuritik atau pleuritis. Dalam kasus lain, gejala paru-paru basah tergantung pada organisme kausatif, ada yang dapat menjadikan onset gejala lambat dan lain sebagainya.