Tempuyung yang nama latinnya Sonchus arvenshis L. dan termasuk ke
dalam famili tumbuhan compositae ini biasa tumbuh di tempat-tempat yang
terlindung. Daunnya hijau licin dengan sedikit ungu, tepinya berombak,
dan bergigi tidak beraturan. Di dekat pangkal batang, daun bergigi itu
terpusar membentuk lekukan dan yang terletak di sebelah atas memeluk
batang berselang seling.
Daun berombak memeluk batang inilah yang dipercaya memiliki efek farmakologis. Di antaranya: menghilangkan rasa panas dan racun, diuretik (peluruh kencing), penghancurkan batu ginjal dan menurunkan tekanan darah tinggi.
Secara fisik, tanaman ini memiliki rasa pahit dan bersifat mendinginkan. Pada prinsipnya, semua bagian tanaman ini bisa dimanfaatkan. Tapi yang paling sering adalah bagian daunnya. Tumbuhan ini dikenal sebagai herba semusim dengan tinggi bisa mencapai 2 meter, tumbuh liar di tempat terbuka atau sedikit terlindung, seperti di tebing, tepi saluran air, di sela-sela batu, dan tumbuh pada daerah dengan ketinggian 50 – 1.650 meter dari permukaan laut.
Aneka ragam kegunaan tempuyung
Dalam pengunaan, tempuyung dapat diramu sebagai bahan tunggal maupun dicampur dengan berbagai tanaman obat lain. Prinsipnya, menurut Ir. Winarto, ahli tanaman obat dari klinik Karyasari, penggunaan tempuyung sebagai ramuan harus dilandasi pengertian bahwa sifatnya hanya membantu mengurangi derita suatu penyakit tertentu. Meski tidak menutup kemungkinan penggunaan dalam jangka waktu lama khasiatnya bisa maksimal.
Dasar pemakaian :
Secara umum pemakaian tempuyung dimanfaatkan untuk menjaga kondisi kesehatan tubuh dengan memakannya langsung sebagai lalap, minuman dengan memanfaatkan rebusan air daunnya dan menggunakan sebagai ramuan dengan ditambahankan bahan tertentu.
Sebagai lalapan :
Anda bisa mengambil sekitar lima lembar atau lebih daun tempuyung segar. Setelah dicuci, daun diasapkan sebentar, kemudian dimakan sekali habis sebagai lalap bersama nasi. Dalam sehari kita bisa memakan lalap itu sebanyak tiga kali.
Sebagai jamu rebusan :
Ambilah dua lembar daun tempuyung kering disedu dengan air satu gelas minum seperti membuat teh. Air seduhan inilah yang diminum sebagai obat. Dalam sehari kita bisa meminumnya sebanyak tiga kali, sampai batu ginjal hilang.
Ramuan-ramuan lain
Cara pemakaian : Dimakan bersama nasi sebagai lalapan dan dapat dikonsumsi 3 kali sehari.
Cara pemakaian : Dimakan sebagai campuran nasi untuk lalapan dan bisa dikonsumsi 3 kali sehari.
Daun berombak memeluk batang inilah yang dipercaya memiliki efek farmakologis. Di antaranya: menghilangkan rasa panas dan racun, diuretik (peluruh kencing), penghancurkan batu ginjal dan menurunkan tekanan darah tinggi.
Secara fisik, tanaman ini memiliki rasa pahit dan bersifat mendinginkan. Pada prinsipnya, semua bagian tanaman ini bisa dimanfaatkan. Tapi yang paling sering adalah bagian daunnya. Tumbuhan ini dikenal sebagai herba semusim dengan tinggi bisa mencapai 2 meter, tumbuh liar di tempat terbuka atau sedikit terlindung, seperti di tebing, tepi saluran air, di sela-sela batu, dan tumbuh pada daerah dengan ketinggian 50 – 1.650 meter dari permukaan laut.
Aneka ragam kegunaan tempuyung
Dalam pengunaan, tempuyung dapat diramu sebagai bahan tunggal maupun dicampur dengan berbagai tanaman obat lain. Prinsipnya, menurut Ir. Winarto, ahli tanaman obat dari klinik Karyasari, penggunaan tempuyung sebagai ramuan harus dilandasi pengertian bahwa sifatnya hanya membantu mengurangi derita suatu penyakit tertentu. Meski tidak menutup kemungkinan penggunaan dalam jangka waktu lama khasiatnya bisa maksimal.
Dasar pemakaian :
Secara umum pemakaian tempuyung dimanfaatkan untuk menjaga kondisi kesehatan tubuh dengan memakannya langsung sebagai lalap, minuman dengan memanfaatkan rebusan air daunnya dan menggunakan sebagai ramuan dengan ditambahankan bahan tertentu.
Sebagai lalapan :
Anda bisa mengambil sekitar lima lembar atau lebih daun tempuyung segar. Setelah dicuci, daun diasapkan sebentar, kemudian dimakan sekali habis sebagai lalap bersama nasi. Dalam sehari kita bisa memakan lalap itu sebanyak tiga kali.
Sebagai jamu rebusan :
Ambilah dua lembar daun tempuyung kering disedu dengan air satu gelas minum seperti membuat teh. Air seduhan inilah yang diminum sebagai obat. Dalam sehari kita bisa meminumnya sebanyak tiga kali, sampai batu ginjal hilang.
Ramuan-ramuan lain
- Mastitis
Bahan : 15 gram tempuyung 2 gelas air Tambahkan madu secukupnya untuk mengurangi rasa pahit, cara pembuatan : Rebus daun tempuyung hingga airnya menjadi satu gelas.
- Bisul
Bahan: Batang dan daun tempuyung 5 hingga 10 lembar Air bersih secukupnya.
- Kandung kencing dan batu empedu
Bahan : 5 lembar daun tempuyung parutan kelapa secukupnya.
Cara pemakaian : Dimakan bersama nasi sebagai lalapan dan dapat dikonsumsi 3 kali sehari.
- Darah tinggi
Bahan : 5-8 lembar daun tempuyung parutan kelapa secukupnya Belimbing wuluh secukupnya sebagai campuran.
Cara pemakaian : Dimakan sebagai campuran nasi untuk lalapan dan bisa dikonsumsi 3 kali sehari.
- Kegemukan (obesitas)
Bahan : Daun Tempuyung 4 lembar Air 100 ml Cara Pembuatan: direbus hingga mendidih. Cara pemakaian : Diminum untuk sekali. Dianjurkan selama 21 hari.
- Batu ginjal
- 250 gram daun tempuyung kering ditambah air 250 cc air digodok untuk diminum.
- 5 lembar daun tempuyung segar, 5 lembar daun alpukat, 5 lembar daun sawi, 2 jari gula aren.
- 5 lembar daun tempuyung, 6 buah jagung muda, 3 jari gula aren, dicuci bersih lalu dipotong-potong seperlunya.Kemudian digodok dengan air tiga gelas hingga tersisa 2 1/4 gelas untuk diminum tiga kali sehari, masing-masing 3/4 gelas.