Gejala-gejala yang biasa ditemukan pada penderita Infeksi Paru-paru
seperti batuk berdahak (dahaknya seperti lendir, kehijauan atau seperti
nanah), nyeri dada (bisa tajam atau tumpul, dan bertambah hebat jika
penderita menarik nafas dalam atau terbatuk), menggigil, demam, mudah
merasa lelah, sesak nafas, sakit kepala, nafsu makan berkurang, mual dan
muntah, merasa tidak enak badan, kekakuan sendi, dan kekakuan otot.
Gejala lainnya yang mungkin ditemukan seperti kulit lembab, batuk darah,
pernafasan yang cepat, cemas, stres, tegang dan nyeri perut. Mereka
yang rentan (mudah terkena) infeksi paru-paru umumnya adalah peminum
alkohol, perokok berat, penderita diabetes, penderita gagal jantung,
penderita penyakit paru obstruktif menahun, gangguan sistem kekebalan
karena obat tertentu (penderita kanker, penerima organ cangkokan), dan
gangguan sistem kekebalan karena penyakit (penderita AIDS)
Infeksi paru-paru juga bisa terjadi setelah pembedahan (terutama pembedahan perut) atau cedera (terutama cedera dada), sebagai akibat dari dangkalnya pernafasan, gangguan terhadap kemampuan batuk dan lendir yang tertahan. Yang sering menjadi penyebabnya adalah Staphylococcus aureus, pneumococcus, Hemophilus influenzae atau kombinasi ketiganya. Infeksi paru-paru pada orang dewasa paling sering disebabkan oleh bakteri, yang tersering yaitu bakteri Streptococcus pneumoniae (pneumococcus). Pneumonia pada anak-anak paling sering disebabkan oleh virus pernafasan, dan puncaknya terjadi pada umur 2-3 tahun. Pada usia sekolah, pneumonia paling sering disebabkan oleh bakteri Mycoplasma pneumoniae.
Bisa juga dilakukan vaksinasi yang bisa membantu mencegah beberapa jenis pneumonia pada anak-anak dan orang dewasa yang beresiko tinggi. Juga diberikan vaksin pneumokokus (untuk mencegah pneumonia karena Streptococcus pneumoniae), vaksin flu, dan vaksin HIB (untuk mencegah pneumonia karena Haemophilus influenzae tipe B.
Untuk orang-orang yang rentan terhadap Infeksi Paru-paru, latihan bernafas dalam dan terapi untuk membuang dahak, bisa membantu mencegah terjadinya infeksi paru-paru. Vaksinasi bisa membantu mencegah beberapa jenis pneumonia pada anak-anak dan orang dewasa yang beresiko tinggi seperti vaksin pneumokokus (untuk mencegah pneumonia karena Streptococcus pneumoniae), vaksin flu, dan vaksin HIB (untuk mencegah pneumonia karena Haemophilus influenzae tipe B.
Infeksi paru-paru juga bisa terjadi setelah pembedahan (terutama pembedahan perut) atau cedera (terutama cedera dada), sebagai akibat dari dangkalnya pernafasan, gangguan terhadap kemampuan batuk dan lendir yang tertahan. Yang sering menjadi penyebabnya adalah Staphylococcus aureus, pneumococcus, Hemophilus influenzae atau kombinasi ketiganya. Infeksi paru-paru pada orang dewasa paling sering disebabkan oleh bakteri, yang tersering yaitu bakteri Streptococcus pneumoniae (pneumococcus). Pneumonia pada anak-anak paling sering disebabkan oleh virus pernafasan, dan puncaknya terjadi pada umur 2-3 tahun. Pada usia sekolah, pneumonia paling sering disebabkan oleh bakteri Mycoplasma pneumoniae.
Bisa juga dilakukan vaksinasi yang bisa membantu mencegah beberapa jenis pneumonia pada anak-anak dan orang dewasa yang beresiko tinggi. Juga diberikan vaksin pneumokokus (untuk mencegah pneumonia karena Streptococcus pneumoniae), vaksin flu, dan vaksin HIB (untuk mencegah pneumonia karena Haemophilus influenzae tipe B.
Untuk orang-orang yang rentan terhadap Infeksi Paru-paru, latihan bernafas dalam dan terapi untuk membuang dahak, bisa membantu mencegah terjadinya infeksi paru-paru. Vaksinasi bisa membantu mencegah beberapa jenis pneumonia pada anak-anak dan orang dewasa yang beresiko tinggi seperti vaksin pneumokokus (untuk mencegah pneumonia karena Streptococcus pneumoniae), vaksin flu, dan vaksin HIB (untuk mencegah pneumonia karena Haemophilus influenzae tipe B.