Antibiotik merupakan obat yang digunakan
khusus untuk membunuh bakteri. Penyakit yang disebabkan oleh virus
tidak bisa diobati dengan antibiotik. Karena itulah pemberian antibiotik
sebaiknya benar-benar diperhatikan. Bila anak menderita penyakit yang
tidak disebabkan oleh bakteri sebaiknya tidak perlu diberi antibiotik.
Penggunaan antibiotik sembarangan justru
akan memperburuk kondisi anak, seperti membunuh bakteri baik dalam
tubuh, merusak organ-organ tubuh yang belum sempurna, serta membuat
bakteri-bakteri bermutasi dan menjadi kebal terhadap antibiotik,
sehingga antibiotik tidak ampuh lagi membunuh bakteri.
Selain itu, antibiotik juga bisa
menimbulkan reaksi alergi paada beberapa anak. Gejala alergi yang
ditunjukkan tiap anak berbeda-beda. Segera hentikan pengobatan bila anak
menunjukkan gejala alergi akibat antibiotik.
Kebanyakan infeksi yang diderita anak
disebabkan oleh virus, bukan bakteri. Demam karena virus biasanya
terjadi tiba-tiba dan cepat turun. Sementara demam yang disebabkan
bakteri bisa bertahan berhari-hari. Sebaiknya berikan penurun panas saja
bila suhu tubuh anak tinggi. Bila dalam dua hari panasnya tidak turun
maka baru dipertimbangkan untuk diberi antibiotik.
Kondisinya berbeda bila penyakit yang
diderita anak disebabkan oleh infeksi bakteri, seperti pnumonia, TBC,
meningitis, tifus, radang tenggorokan akibat streptokokus, infeksi
saluran kemih, dan lain-lain maka sebaiknya sebaiknya diberi antibiotik
spektrum sempit, yakni antibiotik yang hanya bekerja membunuh bakteri
tertentu.
Bila anak Anda mendapat antibiotik, maka
tepatilah aturan pakainya. Antibiotik harus diminum sampai habis untuk
menghindari terjadinya resistensi bakteri. Ada beberapa faktor yang
menyebabkan antibiotik tidak efektif, yaitu obatnya salah, bakterinya
telah resisten, atau pasien tidak patuh dalam meminum antibiotik sesuai
dengan dosis yang ditentukan.
Untuk anak-anak, dosis antibiotik
disesuaikan dengan berat badan dan apakah organ tubuhnya telah
berkembang sempurna. Hal-hal yang perlu diwaspadai bila anak
mengkonsumsi antibiotik adalah gangguan akibat efek samping antibiotik
seperti demam, gangguan darah di mana salah satu antibiotik seperti
kloramfenikol dapat menekan sumsum tulang sehingga produksi sel-sel
darah menurun, kelainan hati, alergi hepatitis, dan gangguan ginjal.
Maka dari itu, sebagai orangtua,
sebaiknya kita mengetahui obat apa saja yang dikonsumsi anak dan apakah
obat tersebut tepat bagi anak, termasuk penggunaan antibiotik. Jangan
segan untuk menanyakan pada dokter mengenai antibiotik yang diresepkan
pada anak.